BOLA57 NEW PROMO : BONUS REFERRAL 2,5% | HOT PROMO SBOBET : NEW MEMBER FREE 10% | CASHBACK BOLA 10% | LIVE CASINO 1,2% | BONUS WM CASINO 1%. .

Gadis ABG Malang Menjadi Pelampiasan Kami

No Comments
Gadis ABG Malang Menjadi Pelampiasan Kami
Gadis ABG Malang Menjadi Pelampiasan Kami

          Cersex - Sudah lama aku dan beberapa temanku mengincar sebuah kost putri yang masih baru didaerahku. Daerah dekat kampungku terdapat perumahan yang masih tergolong baru dan tempatnya cukup terpencil ditengah sawah yang kebetulan belum banyak berpenghuni. 

Hanya ada 5 rumah yang baru dibangun, dan yang ditempati baru satu dan itupun ditempati oleh 4 orang cewek yang kebetulan kost disitu. Kami sering memperhatikan mereka pada saat mereka sering lewat membeli barang kebutuhan dikampungku. Mereka semua cantik cantik dan putih. Belakangan kami mulai mengenal nama nama mereka. Mereka semua berasal dari luar daerah yang baru masuk kuliah semester pertama.


Suatu malam pada saat aku, Joni, Frans, Agung sedang minum minuman keras, salah seorang cewek penghuni kost yang bernama Tia baru saja melewati kami memakai kaos ketat dan celana pendek. Timbul pikiran jahat dibenakku dan kucetuskan pada teman-temanku.


"Wah Jon.... cakep dan sexi juga ya penghuni kost itu..?" pancingku.

"iya tuh.. sexi banget.... wah sayang karena orang kayak kita kan bisanya cuman ngeliat aja..."

Frans pun menimpali 

"Bener cewek gitu ga bakalan mau sama orang kayak kita kita Jon.."

Lalu aku kembali memancing mereka..

"Klo emang ga mau, kenapa gak kita perkosa aja sekalian rame-rame.. kan bukannya dia juga ga bakalan jadi milik kita....?"

"Gila loh.... entar dipenjara gimana..?" sahut Agung.

"Ga bakalan..... asal tahu caranya bro..." Sahutku

"Maksud loe gimana jack..?" Tanya Frans.

Aku mengeluarkan sebuah handycam dari tasku dan beberapa tutup kepala yang memang sudah lama aku siapkan

"Ini nih jurus ampuh memperkosa tanpa takut dilaporkan kepolisi.. mau tahu caranya..?" Aku berkata kepada Agung 

"Kamu bisa gunakan ini kan..Gung.?" Agung tersenyum simpul dan mengangguk. 

"Jadi kita gunakan kamera ini saat kita memperkosa mereka dan kita gunakan sebagai ancaman klo mereka berani melapor..!!!!" 

Dan aksi itupun tak lama akan Dimulai......

******

Waktu menunjukkan pukul 22.30, perlahan kami satu persatu memanjat dinding belakang kost putri yang tidak terlalu tinggi itu. Pelan pelan kubuka pintu dapur yang tidak terkunci dan menuju kedalam dengan perlahan diikuti oleh teman temanku. Aku melihat hanya ada 2 motor yang terparkir, berarti hanya ada dua penghuni kost saat ini.

Darahku terkesiap ketika melihat salah satu kamar tidak terkunci dengan pintu sedikit terbuka, aku melihat tia sedang tidur dengan paha mulus putihnya yang terbuka. Aku segera membagi 2 kelompok masing masing dua orang. Aku dan Agung memasuki kamar Tia dan kelompok kedua Frans dengan Joni mengetuk kamar Heni.

Frans mengetuk kamar Heni perlahan.. rupanya Tia terbangun terlebih dahulu karena kamar mereka bersebelahan. namun aku dan Agung sudah bersiap dan segera menempelkan golok dileher Tia. 

"Diem lo jangan bertingkah..!!!!!!" Tia terkejut dan masih terdiam. 

"Coba panggil temen kamu yang masih tidur dari sini..!!" wajah Tia pucat dan dengan gemetar memanggil temannya, 

"Hen... bangun Heniii... tolongin gue Heenn..." panggil Tia dengan suara gemetar. 

Sementara Frans masih mengetuk kamar Heni.

Tak lama pintu dibuka dan Frans langsung menyergap Heni sambil menempelkan goloknya pula. Heni terkejut dan langsung pucat, dia tidak berani berteriak.

"Ringkus dan ikat dia dengan lakban Frans..!! Biar dia menikmati tontonan gratis antara aku dan temannya ha..ha..ha..." perintahku.

Setelah Heni diringkus oleh kedua temanku, aku segera memakai topengku dan memberi isyarat ke Agung supaya menyalakan handycam. Tia semakin pucat dan mulai memohon.

"Ampun bang... tolong jangan perkosa kami.. ini kami ada sedikit uang untuk Abang.. ambil semua yang Abang mau tapi tolong jangan perkosa kami bang.." Kata Tia hampir menangis.

Aku tampar wajah Tia, 

"Diem loe. jangan berisik..!!" lalu mendorong tubuh mungil Tia keatas tempat tidurnya yang indah. 

Tia mulai terisak, aku tak perduli. Aku segera meraih daster tipisnya dan kurobek dengan kasar. Tia mencoba berguling kesamping sambil menutupi daerah dadanya sambil menyembunyikan wajahnya yang manis. Aku segera meraih tubuhnya dan kutelentangkan dengan paksa. Aku membuka silangan tangan didada Tia dan dengan kasar sekali lagi aku merobek BH Tia yang berukuran 32 B. Tampaklah kedua bukit indah yang ranum dengan puting susu yang memerah.


"Singkirkan tangan elo sekarang atau gua pukul lagi kamu..!" perlahan lahan Tia menurut. 

Aku mulai meremas dan menciumi buah dada indah itu, sementara Tia masih terisak. Heni yang terbelenggu dipaksa kedua temanku untuk melihat semua kejadian itu. Aku membuka seluruh pakaianku, dan aku menjambak rambut Tia sehingga wajahnya terangkat.

"Nih kulum penis gue.. awas klo ga mau! gue bunuh kamu sekarang juga..!" Kataku

Tia menurut.. Oooh.. betapa nikmat rasanya ketika mulut mungil berbibir tipis itu mulai mengulum penisku. 

"Heh.. setan! Awas jangan kena gigi elo! rasanya sakit tahu...!" 

Aku memakluminya sih, karena mungkin Tia baru pertama kali ini mengulum penis seorang cowok. Dan aku segera memaju mundurkan wajah Tia dipenisku dengan menjambak rambutnya. Tanpa membuang waktu lagi aku segera memerintahkan kedua temanku untuk melepaskan Heni dan membuka lakban dimulutnya. Aku memerintahkan Heni supaya masuk keranjang dimana Tia sedang mengulum penisku.

"Buka bajumu... dan jilat vagina temanmu ini.. awas kalau tidak mau menurut! gue bunuh kamu sekarang juga..!' Kataku. 

Frans dan Joni terkekeh melihatku.

"Bisa aja kamu jack.. wah wah.. wah sekali dapet dua lalat nih ayo terusin jack..!" kata mereka.

Agung masih menyorot semua kejadian itu dengan handycamku. Frans dan Joni mulai melepaskan semua pakaian mereka dan mengocok penis mereka , rupanya mereka juga terangsang melihatku. 

Seperti perintahku setelah aku mengatur posisi sedemikian rupa, heni mulai menjilati vagina Tia dengan ragu-ragu. 

"Ayo yang mesra jilatin vagina Tia..! Kalau tidak..! bisa kupotong lidahmu ..!" gertakku. 

Heni menuruti kata kataku. Wajahnya semakin pucat dan hampir menangis. Setelah dia menjilati vagina Tia, rupanya kuluman tia pada penisku mulai kacau, oleh sebab kenikmatan yang ditimbulkan Heni pada vaginanya. Aku tersenyum melihatnya.

Birahiku segera memuncak dan segera ingin memperkosa gundukan vagina milik Tia yang terlihat sempit itu. Kemudian aku menyuruh tia untuk berhenti dan segera tidur terlentang. Aku menyuruh Heni untuk memposisikan vaginanya diatas mulut Tia. Heni menduduki wajah Tia sambil menghadap kearahku.

"Nah sekarang gantian elo yang jilatin vagina milik Heni.. jangan mau enaknya saja ya..!" Tia pucat tapi dia menurut saja. 

Wajah Tia terbenam diselangkangan milik Heni, sementara mereka hanya terdiam ketakutan menuruti perintahku. Aku pun memposisikan kepala penisku yang sudah tegang dibelahan vagina Tia, sambil terus berusaha membelah garis vaginanya, aku terus meremas dan menciumi buah dada Heni yang berukuran sedang dan indah pula.

Lubang Tia masih terasa begitu sempit, walaupun terlihat kesakitan, dia masih terus berusaha menjilati vagina Heni. Lubang milik Tia sudah basah akibat jilatan Heni tadi, dan.. 

Drrrt.. drrt.. drrt.. Jlebs..! 

Aku segera mendorong memasukkan penisku dalam vagina perawan milik Tia. Sempit sekali rasanya sehingga menimbulkan sensasi nikmat yang luar biasa dipenisku.

"Aahkkk.. tolong..! sudah bang.. sakit bang... aduh.. sakit bang.. tolong...!" Jerit Tia

PLAK..!

Frans segera mendatangi Tia dan menampar mulutnya.. Tia hanya menangis sambil tangannya mencengkram sprei kuat-kuat.

"Diem Loe dan jangan coba-coba bersuara lagi..! Jilatin terus memek temen kamu itu!" kata Frans.

Air mata Tia tak dapat dibendung lagi menahan perih, dan aku semakin tak peduli. Semakin kasar aku memompa penisku menghujam liang vaginanya, sambil aku terus meremas dan mencium buah dada Heni yang vaginanya masih terus dijilatin oleh Tia. 

Plok.. Plok.. Plok..!

"aahhhkkhhh.r. ohkkrr.. ampunnn bang.!" Mohon Tia yang tampak kesakitan.

Hanya 10 Menit ku perkosa vagina milik gadis cantik itu, rasanya sungguh nikmat dan buatku tidak bertahan lama  merasakan kenikmatan tiada tara.

Crrooot.. Creet.. Crit.. ! spermaku tumpah didalam vagina Tia. 

Aku menghentikan aktivitas penisku didalam vagina Tia. Terasa berdenyut denyut nikmat dinding vagina Tia itu, Tia terus menangis dan meminta ampun, Sementara aku berhenti kini rupanya giliran Heni yang tiba tiba mengejang... rupanya dia juga mengalami orgasme karena jilatan Tia pada vaginanya dan tontonan erotis tadi.


Melihat hal itu aku jadi kembali terangsang dan penisku bangkit berdiri lagi. Kucabut penisku dari vagina Tia, terlihat darah dan sperma keluar dari belahan kenikmatan Tia itu, Aku menyuruh mereka bertukar posisi. Sekarang posisi Tia ditempati oleh Heni begitu pula sebaliknya. sekarang vagina Tia-lah yang dijilatin oleh Heni. Darah keperawanan Tia masih meleleh dipahanya bercampur spermaku. 

Aku mmerintahkan Heni untuk menjilati bersih sperma bercampur darah dipaha Tia itu. Heni yang ketakutan itu hanya menurut sambil menangis, sesekali terlihat dia seperti mau muntah namun ditahannya.

"Awas klo elo sampai muntah! gue keluarin semua isi perut loe.. ngerti..?" ancamku pada Heni. 

Gadis itu semakin ketakutan. Kini penisku sudah kuposisikan berada di depan bibir vagina Heni, Terlihat vagina heni lebih merekah dan tebal, sementara Heni masih menjilatin vagina milik Tia yang baru saja kehilangan keperawanannya olehku, aku terus mencumbu dan meremas dada Tia yang ada dihadapanku. Tia masih saja sesunggukan diperlakukan seperti ini.

Vagina Heni rupanya memang lebih sempit, aku sampai kesulitan beberapa kali membobol keperawanan miliknya. Sampai aku akhirnya benar-benar memaksa mendorong dengan kuat penisku, barulah aku dapat menembus menerobos selaput darah di dalam vagina Heni.

Sleb.. Drrtt.. Bleshhh..!

"aahhkkkkhhh..... Aduhhh..!!" Pekik heni terkejut dan mulai menangis. 

Jujur saja ketika memerawani Heni, penisku agak sakit karena memang vagina Heni lebih sempit dari vagina milik Tia. Setelah beberapa saat kudiamkan penisku berada dalam vagina Heni, terasa sudah berdenyut dari sejak awal perawannya kubobol, aku mulai menggerakkan penisku maju mundur dengan ritme yang mantap. Heni mulai menangis merasakan vagina nya sedang diperkosa oleh orang tidak dikenal dengan kasar.

Gilaaa...! Jepitan vagina Heni terasa lebih nikmat dari vagina Tia, Mungkin karena memang bentuk tubuh Heni lebih kecil dari bentuk tubuh Tia.

Plookk.. Plok.. Plokk..

Hanya suara Paha yang berlaga, isakan tangis mereka berdua dan erangan keenakanku yang terdengar dalam ruangan itu memecah keheningan malam kenikmatan itu.

Setengah jam juga aku menghujam paksa liang vagina Heni dengan ganas, dengan sesunggukan menangis kesakitan heni hanya pasrah tanpa sedikitpun perkataan lagi. sampai akhirnya aku  pun memuntahkan juga spermaku lagi, jauh labih banyak daripada spermaku di dalam vagina Tia tadi. 

Crot.. Crot.. Crot..

Tubuhku Bergetar memuncratkan sperma yang sangat deras terasa, Setelah aku menghabiskan  semua spermaku diliang vagina Heni, Kucabut penisku dan terlihat juga sperma bercampur darah yang merembes keluar dengan perlahan, aku meyuruh Tia untuk kembali mengulum penisku membersihkan sisa darah keperawanan Heni yang masih melekat di batang penisku. Lalu aku berpaling kepada tiga temanku yang sudah menunggu sambil telanjang dengan masing masing penis yang sudah ngaceng maksimal.

"Bagaimana..?'' Tanyaku......

"Hebat Jack....... sampai sampai gue ama Joni udah ga tahan niiih...!" Kata Frans

"sabar.. sabar dulu ya, kalian pasti akan menerima bagian masing masing.."

"biar mereka bersihkan vagina mereka dahulu.... ya.." Kataku

Frans sudah tidak sabar lagi, namun aku mencegahnya.

"Coba lihat dulu ini..."

Lalu aku segera memerintahkan kedua gadis itu untuk saling menjilati vagina temannnya hingga bersih. Frans tertawa lebar 

"ha. ha.. ha.. betul juga maksud lo jack.. masa kami dikasih bekas kecap elo... ha.. ha.. ha..
"
Setelah mereka melihat kedua vagina milik Heni dan Tia sudah terlihat bersih dari spermaku dan ceceran darah keperawanan mereka yang menempel dipaha. Frans dan joni segera menyergap dan memperkosa memek sempit kedua gadis malang itu, dilanjutkan dengan bertukar pasangan dan tak ketinggalan pula Agus sang 'kameramen' yang merekam semua adegan pemerkosaan itu untuk ambil bagiannya.

Sampai menjelang subuh kami berulang ulang memperkosa vagina ABG ini dengan ganas, Tia dan Heni tampak telanjang dengan terlentang pingsan dikasur, Tampak lelehan sperma dibelahan memek mereka dan ditubuh mereka. 

Kami pun turut menguras seluruh harta kedua gadis itu, termasuk motor, Dompet, serta perhiasan yang lumayan jumlahnya. Maklum sepertinya mereka anak orang kaya. 

Sebelum meninggalkan mereka, aku sempat memnyetubuh Heni sekali lagi dengan gaya menungging, Desahan nikmat campur kesakitan membangunkan Tia di sampingnya. Setelah spermaku muncrat lagi di rahim Heni, aku segera berpakaian kembali dan mengancam mereka, kalau  sampai berani macam-macam melapor kejadian ini, adegan pemerkosaan tadi akan kami sebarluaskan. 

Setelah itu kami semua pun pergi meninggalkan mereka dan menghilang hingga beberapa bulan lamanya.

Rupanya rahasia itu masih tersimpan rapi oleh mereka, karena setelah sekian lama kami pergi merantau dan pulang kampung pun ternyata tidak ada tanda tanda bahwa kami dicari oleh pihak kepolisian. Hanya saja Tia dan Heni sudah tidak tinggal dikostnya lagi, rupanya mereka telah pindah ntah kemana.

back to top