BOLA57 NEW PROMO : BONUS REFERRAL 2,5% | HOT PROMO SBOBET : NEW MEMBER FREE 10% | CASHBACK BOLA 10% | LIVE CASINO 1,2% | BONUS WM CASINO 1%. .

Anak Gadis Bossku Yang Butuh Pelampiasan Dan Kepuasan

No Comments
Anak Gadis Bossku Yang Butuh Pelampiasan Dan Kepuasan


            Cersex - Belum lama ini saya bergabung dengan sebuah perusahaan eksportir fashion ternama di kotaku. Dan anak gadis pemilik perusahaan itu, Dewi namanya, baru lulus kuliah dari Singapore, umurnya sekitar 23 tahun, cantik dan waktu masih SMA sempat berprofesi sebagai model lokal. 

Nah, Dewi itu ditugaskan sebagai asisten GM (yaitu saya), jadi tugasnya membantu saya sambil belajar. Singkat cerita, Dewi semakin dekat dengan saya dan sering bercerita.


"Nico, cowok tuh maunya yang gimana sih. Ehm.., kalo di ranjang maksud gue.."

"Nico, kamu kalo lagi horny, sukanya ngapain?"

"Kamu suka terangsang enggak Nico?, kalo liat cewek seksi?"

Yah seperti itulah pertanyaan Dewi kepadaku. Terus terang percakapan-percakapan kita selang waktu kerja semakin intim dan seringkali sensual.

"Kamu pernah gituan nggak, Wi..?, tanyaku.

"Ehm.. kok mau tau?", tanyanya lagi.

"Iya", kataku.

"Yah, sering sih, namanya juga kebutuhan biologis", jawabnya sambil tersipu malu.


Kaget juga saya mendengar jawabannya seperti itu. Nih anak, kok berani terus terang begitu. Pernah ketika waktu makan siang, ia kelepasan ngomong.

"Cewek Bali itu lebih gampang diajakin tidur daripada makan siang.,.", katanya sambil matanya menatap nakal.

"Kamu seneng seks?", tanya saya.

"Seneng, tapi saya enggak pandai melayani laki-laki", katanya.

"Kenapa begitu?", tanya saya lagi.

"Iya, sampe sekarang pacarku enggak pernah ngajak kimpoi. Padahal aku sudah kepengen banget."

"Kepengen apa?", tanyanku.

"kimpoi", katanya sambil tertawa.

{Kimpoi = Bersetubuh}

Suatu ketika ia ke kantor dengan pakaian yang dadanya rendah sekali. Saya mencoba menggodanya, 

"Wah Dewi kamu kok seksi sekali. Saya bisa lihat tuh bra kamu". Ia tersipu dan malah menjawab, 

"Suka enggak?". 

Saya tersenyum saja. Tapi sore harinya ketika ia masuk ruangan saya, bajunya sudah dikancingkan dengan menggunakan bros. Rupanya dia malu juga. Saya tersenyum, 

"Saya lebih suka yang tadi." 

Yang dia balas dengan tersenyum nakal saja, Jadi Suatu ketika, setelah sebuah makan siang Dewi mengeluh kepadaku.

"Kayaknya.. cowokku itu selingkuh Nico.." Curhatnya

"Kenapa Gitu..?", tanyaku.

"Habis.. udah hampir sebulan enggak sempat ketemu..", katanya.

"Terus enggak.. itu dong?", tanyaku.

"Apa?"

"Itu.. seks loh..", kataku.

"Yah enggak lah!", katanya.

"Kamu pernah masturbasi enggak wi?", tanyaku.

Dia kaget ketika saya tanya begitu, namun dia tetap menjawab.

"Ehm... Kenapa ? kamu juga suka Masturbasi ?" Ucapnya Balik bertanya

"Suka..", jawabku.

"Kamu?", tanyaku lagi.

"Sekali-sekali sih, kalo lagi horny banget..", jawabnya jujur namun sedikit malu.

Pembicaraan itu menyebabkan saya terangsang berat, Dewi juga ikut terangsang kelihatannya. Soalnya pembicaraan selanjutnya semakin transparan dan terkesan porno.

"Dewi,.. kamu mau gituan enggak.?"

"Kapan? sama siapa?"

"Sekarang dong.!"

Dia tidak menjawab, namun menelan ludah. Saya berpendapat ini artinya dia juga mau. Well, setelah berbulan-bulan flirting, sepertinya kita bakalan just do it nih. Kubelokkan mobil ke arah motel yang memang dekat dengan kantorku.

"Nic, kamu beneran nih?", tanyanya.

"Kamu mau enggak?"

"Saya belum pernah ngeseks sama cowok lain.. selain pacarku."

"Terakhir ngeseks kapan?" 

"Udah sebulan sih."

"Trus enggak horny gitu?"

"Ya mastubasi.. lah", jawabnya, semakin transparan. 

Mukanya agak memerah, mungkin malu atau terangsang. Aku terus terang sudah terangsang sekali saat itu. This is the point of no return. Aku sadari sih, ini bakalan complicated. But... nafsuin sih.

"Terus, kapan kamu terakhir dapet orgasme?"

"Belum lama ini kok."

"Gimana tuh?"

"Ya sendirilah.. udah ah, jangan nanya yang gitu. ihhh.."

"Berapakali seminggu kamu masturbasi?", tanyaku terus mendesaknya.

"Udah ah... yah kalo horny, sesekali lah, enggak sering-sering amat. Lagian kan biasanya ada Andree (cowoknya)."

"Kamu enggak ngajak Andree.?"

"Udah."

"Dan..?"

"Dia bilangnya lagi sibuk, enggak sempet. Tapi kayaknya ngeseks sama cewek lain kali. Biasanya dia enggak pernah nolak."

Siapa sih yang akan menolak, bersenggama sama anak ini. Gila yah, si Dewi ini baru saja lulus kuliah, tapi soal seks sepertinya sudah terbiasa banget.

"Nic, Gua enggak kebayang rasanya ngeseks sama orang lain sih."

"Coba aja sama saya dulu, nanti kamu bakal tau, kamu suka selingkuh atau enggak."

"Ihh.. Caranya?"

"Kalo kamu enjoy dan bisa ngilangin perasaan bersalah, kamu udah OK buat ngeseks sama orang lain. Tapi kalo kamu enggak bisa ngilangin perasaan bersalah, maka udah jangan bikin lagi", kataku.

"Kamu nanti enggak bakal pikir saya cewek nakal kan ?."

"Enggaklah, seks itu normal kok. Makanya kita coba sekali ini. Rahasia kamu aman sama saya", kataku setengah membujuk.

"Tapi saya enggak pintar lho, ngeseksnya", katanya. 


Berarti sudah OK buat ngeseks nih anak. Mobilku sudah sampai di kamar motel. Aku keluar dan segera kututup pintu rolling door-nya. Kuajak dia masuk ke kamar. Tanpa ditanya, Dewi ternyata sudah terangsang dengan pembicaraan kita di mobil tadi. Dia menggandengku dan segera mengajakku rebahan di atas ranjang.

"Kamu sering ngeseks dengan cewek lain, selain pacar kamu, Nico?"

"Yah sering sih, kalo ketemu yang cocok."

"Ajarin saya yah!"

Tanganku mulai menyentuh dadanya yang membusung montok itu. Aku lupa ukurannya, tapi memang besar dan padat. Tanganku terus menyentuhnya dan meremasnya. samapi Ia mengerang kecil, 

"Shh.. geli Nic." 

Kucium bibirnya dan ia pun membalasnya. Tangannya mulai berani memegang batang kemaluanku yang sudah menegang di balik celanaku.

"Besar juga...", katanya. Matanya setengah terpejam. 

"Ayo, Nic aku horny nih." 

Kusingkap perlahan kaos dalamnya, sampai kusentuh buah dadanya, branya kulepas, kusentuh-sentuh putingnya yang mungil di balik kaosnya. Uh..! sudah mengeras. Kusingkap ke atas kaosnya dan kuciumi puting susunya yang menegang keras sekali, kuhisap dan kugigit pelan-pelan, 

"Ahh.. ahh.. ahh, terus Nic.. aduh geli... ahh.. ah."

Dewi, yang masih muda ternyata vokal di atas ranjang. Terus saja kurangsang puting susunya, dan ia hampir setengah berteriak karena keenakan, 

"Uh..! Nic... uh..." 

Aku sengaja, tidak mau penetrasi langsung agar horny nya maksimal. Kuciumi terus tubuh mulusnya sampai ke perutnya yang rata, dan pusarnya kuciumi juga. Hampir lupa, tubuhnya itu wangi parfum, mungkin Kenzo atau Issey Miyake. 

Pada saat itu, celanaku sudah terbuka, Aku sudah telanjang, dan batang kemaluanku kupegang dan kukocok-kocok sendiri secara perlahan-lahan. Ah..! nikmat. Bibirnya mencari dan menciumi puting susuku membalas. 

"Enak.. enak Dewi". Rangsangannya semakin meningkat.

"Aduuhh.. udah deh.. enggak tahan nih", ia menggelinjang dan membuka rok panjangnya sehingga tinggal celana dalamnya, yang merah berenda. 

Bibir dan lidahku semakin turun menjelajahi tubuh bawahnya, sampai ke bagian liang kenikmatannya (bulu kemaluannya tidak terlalu lebat dan sangat bersih). 

Kusentuh perlahan, ternyata sudah basah. Kuciumi liang kenikmatannya yang basah itu. Kujilat dan kusentuh dengan lidahku. liang kenikmatan Dewi semakin basah saja dan ia terus mengerang-erang tidak karuan. Tangannya terangkat ke atas memegang kepalanya. Kupindahkan tangannya, dan yang kanan kuletakkan di atas buah dadanya. Biar ia menyentuh dirinya sendiri. Ia pun merespon dengan memelintir puting susunya dengan sangat penuh birahi.

Kuhentikan kegiatanku menciumi liang kenikmatannya itu. Aku tidur di sampingnya dan mengocok batang kemaluanku perlahan. Dia menengokku dan tersenyum, 

"Nic.. kamu merangsang nafsu saya sangat tinggi begini iihhhh.."

"Enak..?"

"Hmm...", matanya terpejam, 

Tangannya masih memelintir putingnya yang merah dan mengeras sedangkan tangan yang satunya dia letakkan di atas gundukan liang kenikmatannya yang sudah basah. Ia menyentuh dirinya sendiri sambil melihatku menyentuh diriku sendiri. Kami saling bermasturbasi sambil tidur berdampingan.

"Heh.. heh.. heh.. aduh enak, enak", ceracaunya.

"Gile, Nic, gue udah kepengin nih." lanjutnya

"Biar segini aja aktifitas kita dulu wi..", kataku.

Tiba-tiba dia berbalik dan menelungkup. Kepalanya di selangkanganku yang tidur telentang. Batang kemaluanku dihisapnya, 

Uuh!! enak banget!. Nih cewek sih bukan pemula lagi. Hisapannya cukup baik. 

Tangannya yang satu masih tetap bermain di liang kenikmatannya. Sekarang tangannya itu ditindihnya dan kelihatan ia sudah memasukkan jarinya.

"Uh... uh... Nic, aku mau keluar nih, kita bisa seks enggak sih..? hmm.."

Kuhentikan kegiatannya menghisap batang kemaluanku. Aku pun hampir klimaks dibuatnya.

"Sini Duduk di wajahku..!", kataku.

"Enggak mau ah..."

"Ayo!"

Ia pun kemudian duduk dan menempatkan liang kenikmatannya tepat di depan wajahku. Lidah dan mulutku kembali memberikan kenikmatan baginya. kujilati belahan liang kewanitaannya yang indah itu, Responnya sangat mengejutnya, 

"Aughhh...!!!!" setengah berteriak dan kedua tangannya meremas buah dadanya agar keras. 

Kuhisap dan kujilati terus gundukan kewanitaannya, semakin basah liang kenikmatannya. Tiba-tiba Dewi berteriak, keras sekali, 

"Aahhh...! ahhh..!", matanya terpejam dan pinggulnya bergerak-gerak menggesek wajahku. 

"Aku.. keluar.. uhh..!", sambil terus menggoyangkan pinggulnya dan tubuhnya seperti tersentak-sentak. 

Mungkin inilah orgasme wanita yang paling jelas kulihat. Dan keluar cairan kenikmatannya  yang membanjir dari liang itu. Hal Ini bisa kurasakan dengan jelas, karena mulutku masih menciumi dan menjilatinya tanpa ragu.

"Aduh... Nic.. enak banget. Lemes deh Ouh..!", ia terkulai menindihku.

"Enak..?", tanyaku.

"Enak banget, kamu pinter yah. Enggak pernah lho aku klimaks kayak tadi..."


Aku berbalik, dan segera membuka lebar kakinya dan segera memasukkan batang kemaluanku yang sudah tegang parah ke liang kenikmatannya yang basah itu. 

Jlebs.. Uuh..!

Dewi tersenyum, manis dan malu-malu. Kumasukkan lebih dalam lagi batang kemaluanku, dan tidak terlalu sulit kurasa karena kondisinya sudah sangat basah. Kugenjot perlahan-lahan. Matanya terpejam, menikmati sisa orgasmenya. 

"Ouh..!" Terdengar leguhan ringan dari bibirnya. 

"Kamu sudah pernah ngeseks sama berapa lelaki, Dewi..?, tanyaku.

"Dua doang, Hmm.. termasuk kamu. ahh..!"

"Kalo masturbasi?, sejak kapan?" 

"Sejak di SMA.. Uhh.."

Pinggulnya sekarang mengikuti iramaku mengeluar-masukkan batang kemaluanku di liang kenikmatannya. sangat nikmat dan terasa sangat sempit liang kewanitaannya ini.

"Nic, mau lagi dong.. genjot lebih kenceng.. Uhhmm.." 

Wuih cepat sekali dia terangsang. Pikirku. Aku pun menggenjot liang kewanitaannya dengan tempo yang lebih deras, sambil kuremas payudaranya yang seksi serta putingnya yang tidak luput dari kuluman dan lidah liarku. Dan baru kurang lebih 5 menit kami bersetubuh, dia pun ikut mempercepat gerakannya secara berlawanan dengan hujaman kemaluanku dan akhirnya..

"Uohh... Nic.. Oohh.. Saya keluar lagi... hmmm.." Kembali dia tersentak-sentak, meski tidak sehebat tadi.

Setelah orgasme yang kedua kali dari Dewi, akupun segera menuntun tubuh mulusnya itu untuk berposisi menungging. Dengan sigap langsung kuarahkan batang kemaluanku ke arah belahan tebal tepat dibawah lubang anusnya. perlahan batang kemaluanku membelah masuk ke dalam liang kewanitaan Dewi yang sangat sempit itu.

"Uhhh... Aahhh... Nico!!"

Desahannya terdengar sangat merdu dan membakar birahiku lebih hebat lagi, langsung kugenjot liang kewanitaan Dewi dengan sedikit kasar dan keras.

"Hmmm.. Nikmat sekali!"

Plok.. Plok.. Plokk..!

Akhirnya Akupun juga tak kuat lagi menahan rangsangan super nikmat itu dan terasa pilinan dari kedutan dinding kemaluannya, Segera kucabut batang kemaluanku dan kusodorkan ke mulutnya. Ia  pun dengan cekatan mengulumnya dan mengocoknya dengan cepat. Dan.. 

"Ahhh... Wiiii..!" 

Crot.. Cret.. Cret..! klimaksku memuncratkan sperma di wajah dan sebagian masuk mulutnya. 

Tanpa disangka, ia terus melumat batang kemaluanku dengan liar dan menjilat spermaku. Crazy juga nih anak gadis seksi. Sangat nikmat bisa menyetubuhi gadis seksi dan cantik ini.

Setelah aku berbaring dan terkulai lemas, aku pun berkata kepadanya, 

"Dewi, Liang kewanitaanmu benar benar sangat nikmat sekali.!"

"Nico junior ini juga hebat kok", Dicubitnya kemaluanku dengan bibirnya tersenyum nakal.

Kemudian ia berkata lagi, 

"Kamu enggak nganggap aku cewek nakal dan ga bener kan Nic.?"

Aku tersenyum saja dan menjawab, 

"Kamu enjoy enggak tadi ? atau merasa bersalah sekarang.?"

Dia ragu sebentar, dan kemudian menjawab singkat, 

"Enak sih.. pasti enjoy.."

"Nah kalau begitu kamu emang nakal artinya ..", kataku menggodanya.

"Ihh... kok gitu sih..?" 

Aku merangkulnya mesra dan kita pun tertidur.

Setelah terbangun, kami pun sempat bersetubuh lagi ketika mandi dibawah air shower yang hangat. lalu berpakaian. Kemudian kembali ke kantor. 

Sampai sekarang pun kami kadang-kadang masih mampir ke motel. Dikantor maupun di toilet kantor. Aku sih santai saja, kami menikmati seks bebas kami, yang penting rahasia kami berdua tetap terjamin.

back to top